Rabu, 19 Desember 2012

Menjadi Muslim yang Ideal

menjadi seorang muslim ideal itu memang sulit, muslim yang ideal gak mesti punya wajah cantik/ganteng, sholeh/sholehah, tajir (kaya), istri/suami yang cantik, anak-anak yang lucu dan sholeh, betapa sempurna nya lah hidup ini, apakah ini bisa di sebut ideal?
ideal yang saya maksudkan disini adalah, balance antara kebutuhan dunia dan akhiratnya

untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat seorang muslim itu harus KAYA
baik Kaya materil maupun non materil
dengan kaya materil, kita dapat zakat dan bersedekah dengan ringan
membantu saudara-saudara kita yang kurang beruntung
untuk menjadi kaya modal utama nya adalah kerja keras, punya etos kerja yang baik dan tawakkal pada Allah. tidak ada alasan seorang muslim untuk tidak menjadi kaya, sebab Rasul menyampaikan "...Kemiskinan itu mendekatkan diri pada kekufuran"
dan "...kejar lah duniamu, seolah-olah engkau hidup selamanya, kejar lah akhiratmu seolah-olah engkau mati esok"

selain kaya materi, seorang muslim juga harus kaya non materi, tepat nya kaya hati
hidup zuhud sebagaimana rasul, sederhana, tidak diperbudak oleh harta yang dimiliki nya, yang dimaksud zuhud adalah meninggalkan sikap berlebihan dalam perkara-perkara yang menyibukkan diri sehingga melalaikan dari ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya, baik itu berupa makanan, pakaian, harta, dan lain sebagainya…” (lihat Mawa’izh Syaikhul Islam Ibnu Taimyah karya Syaikh Shalih Ahmad asy-Syami, hal. 69-70)

sayang, kebanyakan dari kita lebih mengutamakan mengkayakan materi sehingga lalai akan kewajiban kita sebagai hamba dan seorang muslim, diperbudak harta, tamak dan kikir, enggan berbagi dengan sesamanya karena takut miskin.
sebagai mana Rasulullah bersabda :
“Demi Allah, bukan kefakiran (kemiskinan) yang aku khawatirkan atas kamu tetapi yang kukhawatirkan atas kamu ialah apabila dunia ini dibentangkan (dilapangkan) untuk kamu sebagaimana dilapangkan untuk orang-orang sebelum kamu, lantas kamu berlomba-lomba memperebutkannya, lantas kamu binasa karenanya sebagaimana mereka binasa karenanya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

semoga kita bukan bagian dari hambanya yang kufur nikmat, aamiin
:)

Sabtu, 01 Desember 2012

Tentang Sebuah Status

aku tidak pernah pacaran
seumur hidup hingga usiaku sekarang sudah menginjak 27 tahun aku belum pernah pacaran sekalipun
apakah ini aneh buatmu??

tanganku tak pernah di pegang oleh laki-laki yang bukan muhrimku, kecuali ketika berjabat tangan, itu pun terkadang, jika mungkin aku hindari
apakah ini aneh buatmu???

pakaian yang ku pakai memang tak seperti mereka-mereka yang berjilbab lebar hingga menutupi telapak tangan dan gamis besar yang membalut tubuh mereka hingga wajahnya pun hanya mata yang terlihat
aku hanya memakai baju kasual, dengan jilbab sederhana menjuntai hanya sampai menutupi dada, terkadang pakai celana bahan yang sedikit longgar dan kaus atau blouse, hanya itu saja
apakah ini aneh buatmu??

ketika teman-temanku heboh dengan kencan pertama mereka, aku hanya sibuk berkencan dengan buku-buku, berteman cemilan dan minuman ringan,
ketika teman-temanku heboh menceritakan kisah asmara mereka, aq hanya memberi tanggapan sederhana, habisnya aq mo bilang apa?? aq tau masalah cinta dan perasaan hanya melalui novel2 sastra yang sering ku baca, anehnya mereka semakin sering datang kepadaku untuk membicarakan masalah-masalah mereka, padahal terkadang aq hanya memberikan tanggapan sekenanya.

tidak pernah pacaran, bukan berarti aq ada kelainan bukan?? aq masih perempuan normal, aq pernah suka sama seseorng sewaktu SMA, ketika ia bertanya sesuatu aq pasti gugup menjawabnya, sayang ia pacar temanku, jad aq harus tau diri menempatkan diriku di mana, ketika is tidak terlihat sehari saja, hidup ini terasa hampa, tetapi ketika melihatnya sekilas saja, memastikan dirinya sekolah hari ini, aman dan tentram rasanya, aq hanya mampu mengamatinya dalam diam, dan tidak ada seorang temn pun yang tau tentang perasaanku ini.

aku dekat dengan siapapun, temanku dari berbagi kalangan, dan kebanyakan adalah laki-laki, sebab aku lebih suka dengan cara berfikir anak laki-laki yang tanpa tedeng aling2 dan lebih rasional ketimbang perempuan, sebab aku sedikit tomboy, jd sekalipunaq bilang tak pernah pacaran, gak akan ada yang percaya.

dari sekian banyak teman cowok dan cewek yang curhat mengenai pacar-pacar mereka dan dari mereka hanya sebagian kecilll saja yang bertahan sampai ke pelaminan, aq jadi memberi keputusan terpenting dalam hidupu, ternyata pacaran tak ada gunanya sama sekali, hanya buang-buang waktu dan menzolimi hati, itu menurut pendapatku

bagaimana mungkin aq kesepian, jika semua teman yang ku kenal selalu ada dalam hari-hariku, kesibukan harian dan rutinitas yang padat membuatku hampir-hampir tak memikirkan pacaran sekalipun. bagaimana mungkin aq kurang perhatian jika sahabat-sahabat baikku selalu ada di saat aq susah maupun senang, mereka selalu ada untuk tempat berbagi, jd alasan mereka-mereka wajib punya pacar itu tak berlaku buatku

cobalah bayangkan
pacar tak ada kabar sekian jam saja, kita sudah parno, dia dimana ya?? lagi sama sapa ya?? sedang apa ya?? mungkinkah sama cwek/cwok lain?? apalagi ketika di telp HP sang kekasih tidak aktif atau tidak diangkat, was-was pun tak dapat dibendung lagi

kebebasan juga di kungkung sama pacar, gk boleh ini, gak boeh itu, haus ini, harus itu, belum jadi suami / istri aja udah di aatur-atur kayak gitu, cpekk dewwwww...

status pacaran hanya untuk gengsi?? supaya di bilang gaul, laris manis, wadduhhh.....aku tak perlu status itu, buat apa??? terserah kalau kalian beranggapan aq itu kuper, gak laku, gak gaul karena gak punya pacar, toh aku tak perduli, aku hanya kasihan pada suamiku nanti karena hanya mendapat sisa-sisa dari pacarku jika aku pacaran,

tangan bekas di pegang atau dicium atau di remas pacar
demikian halnya bibir, pipi, kening, leher, dada, atau organ sensitif lainnya yang biasa di lakukan pasangan ke kasih sebagai bentuk cinta dan sayang padhal itu termasuk zina, bahkan ada yang lebih ekstrim menyerahkan keperawanan nya sebagaiu tanda kecintaannya pada sang pacar, padahal masih pacaran, astaghfirullah.....

bukankah lebih baik, kita utuh buat sang suami yang lebih berhak pada kita nantinya??? tidak bekas-bekas mantan-mantan pacar kita terdahulu. dan itu sangat di sarakan dalam islam,
pacaran sesudah menikah itu akan lebih indah, kita bebas mengekspresikan tanda cinta dan sayang kita pada kekasih tanpa ada pengalang atau mata risih dilihat orang-orang karena sudah menikah.

tentang status hanya untuk gengsi buat apa kalau hanya untuk menzolimi hati dan diri sendiri?? semua keputusan ada pada diri kita masing-masing, jalan mana yang hendak di tempuh...

Hei Bung !!!

hei bung
mengurus negara itu
tak semudah nyiptain lagu
yg hanya perlu merangkai kata indah
kemudian mengkombinasikannya dengan instrumen musik yang sesuai

hei bung
mengurus negara itu
tak semudah maen di film atau sinetron
yg hanya perlu menghafal skenario dan pemahaman karakter

lantas mengkombinasikannya sesuai arahan sutradara

hei bung
mengurus negara itu
tak semudah merencanakan sebuah pertunjukan
yg hanya mempersiapkan performa panggung sebaik mungkin
selebihnya kru pertunjukan yang atur

hei bung
saranku
jika ada niat baikmu untuk membenahi negeri yang mulai oleng ini
rangkul lah para habib dan ulama itu
untuk terus berdakwah di jalan nya
memperbaiki moral dan akhlak bangsaku yang hampir menyerupai binatang
sebab setiap petuah para ustad sekarang bernilai pundi-pundi rupiah

berikan lah negara ini pada orang yang memang ahli dibidangnya
hambuskan pada nya kelak nilai amanah, siddiq, fatonah melalui petuahmu
terus menjadi agen of social control baginya
layangkanlah nasehat setajam pedang abu bakar jika ia mulai menyalahgunakan amanah

dengan begitu
meskipun engkau tak berada di kursi kehormatan itu
aku tetap ada mendukungmu

memperbaiki negeri tak mesti menjadi seorang presiden
sebab negeri yang gemah ripah loh jinawi ini
perlu diperbaiki dari bawah
tidak dari atas