Selasa, 05 Februari 2013

Menggunakan Metode trial and error dalam pembelajaran matematika

kita sudah sering mendengar keluhan
dari teman, adik, atau bahkan kita sendiri
kalau matematika itu sulit, sehingga membosankan
bahkan ada yang sampai dewasanya membenci matematika

karena selama ini guru matematika kita selalu memaksakan
penyelesaian soal dengan tata urutan cara
harus seperti contoh yang di ajarkan
jadi kita berfikir keras untuk mengingat rumus
dan tata urutan cara penyelesaiannya

Metode menghapal urutan cara lebih banyak dipilih karena hemat waktu, apalagi jika banyak PR dan ujian lain. Tetapi metode ini berbahaya. Metode ini tidak mensimulasi otak dengan benar sehingga membosankan, cepat lupa, tidak menumbuhkan kemampuan berlogika, urutan cara lama tidak bisa diterapkan jika soal berubah sedikit saja.

kalau anda seorang guru matematika, cobalah menerapkan metode coba-coba atau trial and error, metode coba-coba adalah metode belajar alamiah, menggairahkan semangat belajar, penuh penemuan baru, kekagetan dan kepuasan berpikir bagi anak-anak. Dengan metode coba-coba, anak-anak dan orang tua tidak stres, karena anak berinisiatif sendiri, dengan menggunakan insting alamiahnya untuk mempelajari sesuatu. Anak akan tetap suka matematika. Kelemahannya adalah: terlalu makan waktu. Hanya dengan coba-coba sendiri dulu sampai bisa, anak akan mengerti arti penjelasan guru, dan akan lebih terkesima saat dia diperkenalkan dengan cara yang lebih efesien.

menurut Miyamoto :
- semua anak pada dasarnya adalah cerdas dan suka belajar matematika
- anak-anak bisa belajar dan tumbuh sendiri tanpa diajari
- Orang tua dan guru mengganggu proses belajar anak-anak dengan penjelasan berlebihan tentang matematika dan perintah-perintah untuk belajar.

semoga menambah wawasan pendidikan kita
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar